Selamat tiba diblog makalah-pedia. Artikel ini menjelaskan perihal '' Kasih Sayang Nabi Yakqub As ''. Siapakah Nabi Ya'qub itu ? Berikut cerita singkat Nabi Ya'qub AS.
Nabi Yakqub As
Nabi Yakqub As yaitu rasul ke 10 yang wajib kita imani. Nabi Yakqub As yaitu putra dari nabi Ishaq bin Ibrahim. Ibunya berjulukan Rifqah binti A'zar.
Nabi Ishaq mempunyai dua orang putra , yaitu Ya'qub dan Ish. Ish merupakan saudara kembar Nabi Ya'qub. Ish sering berselisih dengan nabi Ya'qub. Ish merasa nabi Ya'qub lebih disayang ibunya.
Merekapun selalu dimusuhi oleh saudaranya sendiri. Nabi Ya'qub tetap sayang terhadapnya. Nabi Ya'qub membalas perilaku jelek dengan perilaku terpuji. Nabi Ya'qub selalu mendoakan kebaikan untuk nabi Nabi Ya'qub.
Nabi Ya'qub sangat sayang terhadap ayah ibundanya. Nabi Ya'qub juga sayang kepada ibunya. Nabi Ya'qub melayani kedua orang tuanya dengan kasih sayang. Nabi Ya'qub bahagia berkasih sayang terhadap sesama.
melihat kedua putranya tidak rukun, Nabi Ishaq merasa sedih. Nabi Ishaq kemudian menyuruh Ya'qub untuk pergi ke Fardan A'ram di kawasan Irak. Tujuanya menemui saudara ibunya yang berjulukan Laban. Ya'qub yang berbakti melaksanakan perintah ayahnya tersebut.
Ya'qub melaksanakan perjalanan seorang diri. Ya'qub menuju ke Fardan A'ram sesuai dengan pesan ayahnya.
Nabi Ya'qub karenanya tiba dikota Fardan A'ram. Ia berjumpa dengan Rahil,putri Laban. Atas petunjuk rahil, Nabi Ya'qub bertemu Laban . Nabi Ya'qub bahagia sanggup bertemu Laban.
Nabi Ya'qub menawarkan ahlak yang mulia. Nabi Ya'qub kemudian dinikahkan dengan putri Laban , Rahil.
Dari janji nikah dengan Rahil, Nabi Ya'qub dikarunia dua putra , yaitu Yusuf dan Bunyamin. Kelak Yusuf menjadi perjaka yang tampan yang mulia dan diangkat menjadi Nabi.
Sebelum meninggal, Nabi Ya'qub berpesan supaya putra-putranya tetap menyembah Allah SWT, juga melarang menyekutukannya.
Demikian '' Kasih Sayang Nabi Yakqub As ''Semoga bermanfaat. Kami menulis kisah Kasih Sayang Nabi Yakqub As ini bersumber dari bahan kelas 2 SD mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Advertisement