Berikut ini ialah sebuah contoh makalah singkat wacana kewirausahaan. Contoh karya tulis ilmiah ini bisa menjadi acuan berguna untuk kau yang ingin mempelajari pembuatan makalah bertema kewirausahaan.
KATA PENGANTAR
Kita dan setiap orang masing-masing niscaya ingin mendapat pekerjaan yang layak, namun tidak sanggup dipungkiri bahwa kesempatan kerja ketika ini sangat terbatas dan tidak berbanding lurus dengan lulusan forum pendidikan baik dasar. Oleh lantaran itu tiruana pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya kasatmata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.Di kala global kini ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan, namun kita dihentikan mengalah pada keadaan kini ini yang serba susah kita harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk membuat lapangan pekerjaan sendiri.kita tidak harus bergantung pada orang lain.Untuk mendapat suatu pekerjaan kita harus berusaha seterbaik mungkin. Dengan kita berwira perjuangan kita bisa mencar ilmu berdikari dan bisa mepengertian dan penjelasani arti penting kehidupan secara tidak pribadi kita sudah membantu banyak orang. Bisnis ialah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam wacana prospek dan kelayakan dalam perjuangan itu. Oleh lantaran itu, bisnis itu harus dimulai semenjak dini sehingga kita mempunyai banyak waktu untuk sanggup berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan perjuangan tersebut.
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar
Daftar Isi
2. BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Tujuan
3. BAB II . ISI
a. Sejarah Singkat
b. Landasan Teori
c. Analisis 9 aspek
s. Analisis keberhasilan
4. BAB III. PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Kutipan
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melaksanakan suatu perjuangan yang bertujuan untuk mendapat hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu perjuangan (wirausaha) seorang pelaku perjuangan harus mempunyai :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku perjuangan harus mempunyai skill (kemampuan) untuk berwirausaha lantaran tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku perjuangan tidak akan mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini ialah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku perjuangan telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia lantaran tidak sanggup tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan suatu perjuangan disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku perjuangan apabila ingin menjalankan suatu perjuangan maka harus bisa menentukan sebuah incaran dan tujuan pemasarannya. Karena apabila sebuah incaran dan tujuan tidak direncanakan maka perjuangan yang dijalankan mustahil sanggup bertahan lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki lantaran sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menimbulkan suatu materi perberat sebelahan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah sebagai diberikut :
a. Sebagai pola ide dalam memulai suatu perjuangan baru
b. Sebagai tolak ukur jikalau mau memulai berwirausaha
c. Menjadi citra dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
d. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
e. Untuk memenuhi kiprah mata kuliah Kewirausahaan
A. Sejarah Singkat
Achmad Zulfikar ialah putra dari Bapak Suherman dan Ibu Juati. Anak ketiga dari empat bersaudara ini berusia 27 tahun mempunyai seorang istri yang berjulukan Putri Karina dan seorang putra berjulukan Achmad Nawawi Faturahman. Panggilan akrabnya ialah Aa Fikar. Dahulu ia tinggal bersama orangtuanya di kawasan Tamanasari Jl. Mangga Besar IV K Jakarta Barat. Setelah berumah tangga ia tinggal bersama istri dan anaknya di kawasan krukut Jl. Thalib 3 Dalam No.4a Rt.004/Rw.05 Tamansari Jakarta Barat.
Aa Fikar ini dulunya pernah bekerja di sebuah restaurant, namun lantaran banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keluarganya, honor yang dia dapatkan tidak bisa memenuhi kebutuhannya. Untuk itulah dia memulai berwirausaha kecil-kecilan dirumahnya dengan menjual sosis bakar,ice bubble dan masakan lainnya. Usaha dia sempat berhenti lantaran dia ingin ludang kecepeh konsentrasi mengurusi istrinya yang sedang hamil.
Setelah kelahiran putra pertamanya, dia berhenti menjadi karyawan di restaurant tempat ia bekerja, kini ia memulai membuka perjuangan barunya yaitu “ANAWFATH CAFE” . Nama tersebut diambil dari nama putra pertamanya, perjuangan ini masih dibilang gres dan kecil-kecilan,dengan tekad dan kesungguhan dia memulai usahanya, diharapkan perjuangan ini semkin berkembang dan ludang kecepeh maju lagi.
Landasan Teori
1. Inti dan Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (Suryana: 2003) ialah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan ialah kemampuan untuk membuat sesuatu yang gres dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) menyampaikan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam membuat skor tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara gres dan berbeda melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Penemuan cara-cara gres untuk menghasilkan barang ludang kecepeh banyak dengan sumber daya ludang kecepeh efisien Kreativitas ialah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide gres dan cara-cara gres dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan penemuan ialah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Makara kreativitas ialah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang gres dan berbeda, sedangkan penemuan merupakan kemampuan untuk melaksanakan sesuatu yang gres dan berbeda.
2. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan
Meredith et al.. (2002), mengemukakan skor hakiki penting dari wirausaha
adalah:
1. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan perilaku dan keyakinan seseorang dalam menghadapi kiprah atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menuntaskan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan menghipnotis gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk memahami diri sendiri. Oleh lantaran itu wirausaha yang sukses adalahwirausaha yang berdikari dan percaya diri.
2. Berorientasi kiprah dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan kiprah dan hasil, ialah orang yang selalu mengutamakan skor-skor motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pembinaan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, berangasan dan semangat berprestasi.
3. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha ialah orang yang ludang kecepeh menyukai usaha-usaha yang ludang kecepeh menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada perjuangan yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah lantaran tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi lantaran ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
a. Daya tarik setiap alternatif
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :
a. Keyakinan pada diri sendiri
b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
c. Kemampuan untuk meskor situasi risiko secara realitis
4. Kempemimpinan
Seorang wirausaha harus mempunyai sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa gres dan berbeda sehingga ia menjadi penggagas baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah skor.
5. Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus mempunyai perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya dengan kemampuan untuk membuat sesuatu yang gres dan berbeda dari yang ada sekarang.
2. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif ialah orang yang mempunyai ciri-ciri :
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan ketika ini, meskipun cara tersebut cukup baik
b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan Kewirausahaan ialah berfikir dan bertindak sesuatu yang gres atau berpikir sesuatu yang usang dengan cara-cara baru.
Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai diberikut :
a. terbuka terhadap pengalaman
b. mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi
c. mempunyai keyakinan atas peskoran dirinya dan teguh pendirian
d. selalu mempunyai kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan
e. Has a duty or responsibility to achieve, mempunyai kiprah dan rasa tanggung tpendapat untuk berprestasi
f. mempunyai kecerdasan dan energik
Sedangkan berdasarkan Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses ialah :
· mau kerja keras
· bekerjasama
· penampilan yang baik
· yakin
· arif membuat keputusan
· mau menambah ilmu pengetahuan
· ambisi untuk maju
· arif berkomunikasi
Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orangorang yang mempunyai jiwa dan perilaku kewirausahaan yaitu :
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan) dan Suka tantangan.
Faktor pribadi yang menghipnotis kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen, skor-skor pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari faktor lingkungan ialah peluang, model kiprah dan aktivitas.
3. Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya ialah mereka yang mempunyai kompetensi yaitu : seseorang yang mempunyai ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang mencakup sikap, motivasi, skor serta tingkah laris yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) :
a. Managerial skill
b. Conceptual skill
c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu) Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang pribadi besar lengan berkuasa pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai.
C. Analisis Keberhasilan
disimpulkan sebagai diberikut :
1. Kebutuhan Pokok
a. Sandang
Kebutuhan sandang / pakaian dia dan keluarganya terbilang memadai.
b. Pangan
Untuk kebutuhan pangan, keluarga ini mempunyai cara tersendiri untuk memenuhinya dengan membuat masakan dirumah/ tidak beli diwarung nasi atau tempat makan, untuk menghemat waktu dan mengembangkan kemampuan memasaknya.
c. Papan
Saat ini dia masih tinggal dirumah ibu mertuanya, dulu ia sempat mengontrak rumah namun lantaran jarak yang terlalu jauh mereka kembali kerumah yang kini dibuatnya perjuangan Anawfath Café.
d. Kesehatan
Untuk kesehatan dia dan keluarganya tidak menggunakan jasa asuransi apapun.
e. Pendidikan
Pendidikan terakhir pemilik Anawfath Café ini ialah Sekolah Menengan Atas ,tetapi ia mempunyai cukup pengalaman bekerja diberbagai tempat dan banyak sekali bidang pekerjaan.
2. Hutang Vs Kartu Kredit
Untuk memulai usahanya ini pemilik memperoleh modal dari hasil kerja kerasnya selama ia bekerja dan ditambah dengan sumbangan dari pihak lain .
3. Manfaat untuk orang lain
Usaha ini terang memdiberikan manfaat untuk orang lain , salah satunya dengan membuka lapangan pekerjaan gres untuk orang-orang yang butuh pekerjaan dan mengembangkan kemampuan wirausahanya.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup dia bisa dibilang sangat sederhana, ramah, mudah berbaur dan bersama dan mau membuatkan dengan siapapun yang kesusahan.
A.KESIMPULAN
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala kesusahan akan menjadi kegampangan. Terbukti dengan dongeng dari Bang Djaja yang dulunya susah payah membuka usaha, hingga meminjam uang untuk modal usahanya, kini ia bisa menandakan ia bisa menjadi wirausaha yang sukses.
Hidup susah dan sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha, hingga ia menjadi suksespun ia tetap menjadi Bang Djaja yang ramah dan bersahaja. Dari gerobak kecil hingga menjadi warung yang cukup besar ia rai dengan kerja keras. Berusaha memuaskan konsumennya dan tak henti pula ia berciptaan untuk mengembangkan usahanya.
SARAN
Menumbuhkan Jiwa dan Kompetisi Kewirausahaan
1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan bawah umur yang kaya lantaran mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha lantaran memang bapakibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adlah keturunan pengusaha. Anggapan menyerupai ini berdasarkan ekonomis penulis merupakan pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi lantaran aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat menghipnotis jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi tiruana kita. Jangan lantaran mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha ialah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang sanggup dilakukan misalnya:
1. Melalui pendidikan formal. Kini banyak sekali forum pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan banyak sekali acara atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan
2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita
3. Melalui pelatihan. Berbagai simulasi perjuangan biasanya didiberikan melalui pembinaan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pembinaan ini, keberanian dan ketpendapat kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembabngkan
4. Otodidak. Melalui banyak sekali media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan banyak sekali media yang sanggup kita susukan untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui banyak sekali media tersebut ternyata setiap orang sanggup mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ? Untuk membahas ludang kecepeh lanjut mengenai pertanyaan tersebut, penulis akan mencoba membahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang mempunyai jiwa dan perilaku kewirausahaan yaitu :
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita sanggup mengatasi banyak sekali resiko yang dihadapi merupakan faktor yang fundamental yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang mempunyai jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi banyak sekali rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu akan sesuatu yang tidak niscaya merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang yang mempunyai jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan duduk kasus yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya.
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai sebuah incaran demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu sebuah incarannya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan ialah kesuksesan ialah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan) Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang gres walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung tpendapat kepada orang lain, akan susah meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, aib yang berludang kecepehan, takut salah dan merasa rendah diri ialah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dimembuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.
e. Suka tantangan
Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa masalah mengundurkan diri nya seorang manajer atau administrator dari suatu perusahaan. apa yang mengakibatkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagai seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban kiprah rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang ludang kecepeh dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri acara menyerupai apakah yang sanggup memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ? “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.
2. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya ialah mereka yang mempunyai kompetensi yaitu : seseorang yang mempunyai ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang mencakup sikap, motivasi, skor serta tingkah laris yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki :
a. Managerial skill
Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus bisa menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan biar perjuangan yang dijalankannya sanggup mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, kemudahan dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal contohnya melalui jenjang forum pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi contohnya departemen manajemen niaga atau departemen manajemen yang tersebar banyak sekali perguruan tinggi tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, contohnya melalui seminar, pembinaan dan otodidak
serta melalui pengalaman.
b. Kemampuan untuk merumuskan tujuan
Kudang kecepejakan dan taktik perjuangan merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapat kemampuan ini. Kita harus akstra keras mencar ilmu dari banyak sekali sumber dan terus mencar ilmu dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.
c. keterampilan memahami
Mengerti, berkomunikasi dan berelasi Supel, mudah berbaur dan bersama, simpati dan ikut mencicipi kepada orang lain ialah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan menyerupai ini, kita akan mempunyai banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang sanggup dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini contohnya denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita biar bertingkah laris mentenangkan bagi orang lain
d. keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan
Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi menyerupai ini. Wirausaha dituntut untuk bisa menganalisis situasi dan merumuskan banyak sekali masalah untuk dicarikan banyak sekali alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang menentukan alternatif terbaik dari banyak sekali alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus bisa mengelola info sebagai materi dasar pengambilan keputusan.
Keterampilan memutuskan sanggup kita pelajari dan kita berdiri melalui banyak sekali cara. Selain pendilugu dan norakan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan membuatkan pengalaman sanggup kita peroleh.
e. keterampilan mengatur dan menggunakan waktu
Para pakar psikologi menyampaikan bahwa salah satu penyebab atau sumber kehilangan logika s ialah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya resah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus mencar ilmu mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu sanggup memperlancar terlaksanakan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.
KUTIPAN
Memang kegagalan merupakan cambuk untuk sebuah kesuksesan tapi dibalik kegagalan itu niscaya ada hikmahnya. Ada pepetah bilang “masih banyak jalan menuju roma” kita memang harus selalu optimis dengan tiruananya. Dalam segala hal yang kita lakukan niscaya ada ujian, cobaan dan tantangannya. Secara tidak disadari itu merupakan musuh yang tidak kita ketahu darimana datangnya, arahnya dan tujuanya tapi itu tiruana memang harus kita hadapi. Bila kita bisa menghadapinya maka tunggulah kesuksesan telah menunggu. Tapi kita juga jangan lupa berdoa lantaran dalam suatu hadis dikatakan “kejarlah akhiratmu maka dunia akan mengejarmu”jadi dalam melaksanakan perjuangan apapun harus diimbangi dengan keimanan.
***
Demikianlah pola makalah dan karya tulis ilmiah wacana kewirausahaan yang bisa dibagikan pada postingan kali ini, semoga bisa menjadi acuan yang berguna untuk anda.
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
KATA PENGANTAR
Kita dan setiap orang masing-masing niscaya ingin mendapat pekerjaan yang layak, namun tidak sanggup dipungkiri bahwa kesempatan kerja ketika ini sangat terbatas dan tidak berbanding lurus dengan lulusan forum pendidikan baik dasar. Oleh lantaran itu tiruana pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya kasatmata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.Di kala global kini ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan, namun kita dihentikan mengalah pada keadaan kini ini yang serba susah kita harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu keputusan serta resiko untuk membuat lapangan pekerjaan sendiri.kita tidak harus bergantung pada orang lain.Untuk mendapat suatu pekerjaan kita harus berusaha seterbaik mungkin. Dengan kita berwira perjuangan kita bisa mencar ilmu berdikari dan bisa mepengertian dan penjelasani arti penting kehidupan secara tidak pribadi kita sudah membantu banyak orang. Bisnis ialah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam wacana prospek dan kelayakan dalam perjuangan itu. Oleh lantaran itu, bisnis itu harus dimulai semenjak dini sehingga kita mempunyai banyak waktu untuk sanggup berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan perjuangan tersebut.
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar
Daftar Isi
2. BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Tujuan
3. BAB II . ISI
a. Sejarah Singkat
b. Landasan Teori
c. Analisis 9 aspek
s. Analisis keberhasilan
4. BAB III. PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Kutipan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melaksanakan suatu perjuangan yang bertujuan untuk mendapat hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu perjuangan (wirausaha) seorang pelaku perjuangan harus mempunyai :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku perjuangan harus mempunyai skill (kemampuan) untuk berwirausaha lantaran tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku perjuangan tidak akan mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini ialah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku perjuangan telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia lantaran tidak sanggup tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan suatu perjuangan disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku perjuangan apabila ingin menjalankan suatu perjuangan maka harus bisa menentukan sebuah incaran dan tujuan pemasarannya. Karena apabila sebuah incaran dan tujuan tidak direncanakan maka perjuangan yang dijalankan mustahil sanggup bertahan lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki lantaran sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menimbulkan suatu materi perberat sebelahan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah sebagai diberikut :
a. Sebagai pola ide dalam memulai suatu perjuangan baru
b. Sebagai tolak ukur jikalau mau memulai berwirausaha
c. Menjadi citra dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
d. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
e. Untuk memenuhi kiprah mata kuliah Kewirausahaan
BAB II
ISI
A. Sejarah Singkat
Achmad Zulfikar ialah putra dari Bapak Suherman dan Ibu Juati. Anak ketiga dari empat bersaudara ini berusia 27 tahun mempunyai seorang istri yang berjulukan Putri Karina dan seorang putra berjulukan Achmad Nawawi Faturahman. Panggilan akrabnya ialah Aa Fikar. Dahulu ia tinggal bersama orangtuanya di kawasan Tamanasari Jl. Mangga Besar IV K Jakarta Barat. Setelah berumah tangga ia tinggal bersama istri dan anaknya di kawasan krukut Jl. Thalib 3 Dalam No.4a Rt.004/Rw.05 Tamansari Jakarta Barat.
Aa Fikar ini dulunya pernah bekerja di sebuah restaurant, namun lantaran banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keluarganya, honor yang dia dapatkan tidak bisa memenuhi kebutuhannya. Untuk itulah dia memulai berwirausaha kecil-kecilan dirumahnya dengan menjual sosis bakar,ice bubble dan masakan lainnya. Usaha dia sempat berhenti lantaran dia ingin ludang kecepeh konsentrasi mengurusi istrinya yang sedang hamil.
Setelah kelahiran putra pertamanya, dia berhenti menjadi karyawan di restaurant tempat ia bekerja, kini ia memulai membuka perjuangan barunya yaitu “ANAWFATH CAFE” . Nama tersebut diambil dari nama putra pertamanya, perjuangan ini masih dibilang gres dan kecil-kecilan,dengan tekad dan kesungguhan dia memulai usahanya, diharapkan perjuangan ini semkin berkembang dan ludang kecepeh maju lagi.
Landasan Teori
1. Inti dan Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (Suryana: 2003) ialah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan ialah kemampuan untuk membuat sesuatu yang gres dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) menyampaikan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam membuat skor tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara gres dan berbeda melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Penemuan cara-cara gres untuk menghasilkan barang ludang kecepeh banyak dengan sumber daya ludang kecepeh efisien Kreativitas ialah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide gres dan cara-cara gres dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan penemuan ialah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Makara kreativitas ialah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang gres dan berbeda, sedangkan penemuan merupakan kemampuan untuk melaksanakan sesuatu yang gres dan berbeda.
2. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan
Meredith et al.. (2002), mengemukakan skor hakiki penting dari wirausaha
adalah:
1. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan perilaku dan keyakinan seseorang dalam menghadapi kiprah atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menuntaskan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan menghipnotis gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk memahami diri sendiri. Oleh lantaran itu wirausaha yang sukses adalahwirausaha yang berdikari dan percaya diri.
2. Berorientasi kiprah dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan kiprah dan hasil, ialah orang yang selalu mengutamakan skor-skor motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pembinaan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, berangasan dan semangat berprestasi.
3. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha ialah orang yang ludang kecepeh menyukai usaha-usaha yang ludang kecepeh menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada perjuangan yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah lantaran tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi lantaran ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
a. Daya tarik setiap alternatif
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :
a. Keyakinan pada diri sendiri
b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
c. Kemampuan untuk meskor situasi risiko secara realitis
4. Kempemimpinan
Seorang wirausaha harus mempunyai sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa gres dan berbeda sehingga ia menjadi penggagas baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah skor.
5. Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus mempunyai perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya dengan kemampuan untuk membuat sesuatu yang gres dan berbeda dari yang ada sekarang.
2. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif ialah orang yang mempunyai ciri-ciri :
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan ketika ini, meskipun cara tersebut cukup baik
b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan Kewirausahaan ialah berfikir dan bertindak sesuatu yang gres atau berpikir sesuatu yang usang dengan cara-cara baru.
Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai diberikut :
a. terbuka terhadap pengalaman
b. mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi
c. mempunyai keyakinan atas peskoran dirinya dan teguh pendirian
d. selalu mempunyai kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan
e. Has a duty or responsibility to achieve, mempunyai kiprah dan rasa tanggung tpendapat untuk berprestasi
f. mempunyai kecerdasan dan energik
Sedangkan berdasarkan Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses ialah :
· mau kerja keras
· bekerjasama
· penampilan yang baik
· yakin
· arif membuat keputusan
· mau menambah ilmu pengetahuan
· ambisi untuk maju
· arif berkomunikasi
Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orangorang yang mempunyai jiwa dan perilaku kewirausahaan yaitu :
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan) dan Suka tantangan.
Faktor pribadi yang menghipnotis kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen, skor-skor pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari faktor lingkungan ialah peluang, model kiprah dan aktivitas.
3. Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya ialah mereka yang mempunyai kompetensi yaitu : seseorang yang mempunyai ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang mencakup sikap, motivasi, skor serta tingkah laris yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) :
a. Managerial skill
b. Conceptual skill
c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu) Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang pribadi besar lengan berkuasa pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai.
C. Analisis Keberhasilan
disimpulkan sebagai diberikut :
1. Kebutuhan Pokok
a. Sandang
Kebutuhan sandang / pakaian dia dan keluarganya terbilang memadai.
b. Pangan
Untuk kebutuhan pangan, keluarga ini mempunyai cara tersendiri untuk memenuhinya dengan membuat masakan dirumah/ tidak beli diwarung nasi atau tempat makan, untuk menghemat waktu dan mengembangkan kemampuan memasaknya.
c. Papan
Saat ini dia masih tinggal dirumah ibu mertuanya, dulu ia sempat mengontrak rumah namun lantaran jarak yang terlalu jauh mereka kembali kerumah yang kini dibuatnya perjuangan Anawfath Café.
d. Kesehatan
Untuk kesehatan dia dan keluarganya tidak menggunakan jasa asuransi apapun.
e. Pendidikan
Pendidikan terakhir pemilik Anawfath Café ini ialah Sekolah Menengan Atas ,tetapi ia mempunyai cukup pengalaman bekerja diberbagai tempat dan banyak sekali bidang pekerjaan.
2. Hutang Vs Kartu Kredit
Untuk memulai usahanya ini pemilik memperoleh modal dari hasil kerja kerasnya selama ia bekerja dan ditambah dengan sumbangan dari pihak lain .
3. Manfaat untuk orang lain
Usaha ini terang memdiberikan manfaat untuk orang lain , salah satunya dengan membuka lapangan pekerjaan gres untuk orang-orang yang butuh pekerjaan dan mengembangkan kemampuan wirausahanya.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup dia bisa dibilang sangat sederhana, ramah, mudah berbaur dan bersama dan mau membuatkan dengan siapapun yang kesusahan.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala kesusahan akan menjadi kegampangan. Terbukti dengan dongeng dari Bang Djaja yang dulunya susah payah membuka usaha, hingga meminjam uang untuk modal usahanya, kini ia bisa menandakan ia bisa menjadi wirausaha yang sukses.
Hidup susah dan sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha, hingga ia menjadi suksespun ia tetap menjadi Bang Djaja yang ramah dan bersahaja. Dari gerobak kecil hingga menjadi warung yang cukup besar ia rai dengan kerja keras. Berusaha memuaskan konsumennya dan tak henti pula ia berciptaan untuk mengembangkan usahanya.
SARAN
Menumbuhkan Jiwa dan Kompetisi Kewirausahaan
1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan bawah umur yang kaya lantaran mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha lantaran memang bapakibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adlah keturunan pengusaha. Anggapan menyerupai ini berdasarkan ekonomis penulis merupakan pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi lantaran aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat menghipnotis jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi tiruana kita. Jangan lantaran mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha ialah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang sanggup dilakukan misalnya:
1. Melalui pendidikan formal. Kini banyak sekali forum pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan banyak sekali acara atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan
2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita
3. Melalui pelatihan. Berbagai simulasi perjuangan biasanya didiberikan melalui pembinaan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pembinaan ini, keberanian dan ketpendapat kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembabngkan
4. Otodidak. Melalui banyak sekali media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan banyak sekali media yang sanggup kita susukan untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui banyak sekali media tersebut ternyata setiap orang sanggup mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ? Untuk membahas ludang kecepeh lanjut mengenai pertanyaan tersebut, penulis akan mencoba membahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang mempunyai jiwa dan perilaku kewirausahaan yaitu :
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita sanggup mengatasi banyak sekali resiko yang dihadapi merupakan faktor yang fundamental yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang mempunyai jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi banyak sekali rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu akan sesuatu yang tidak niscaya merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang yang mempunyai jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan duduk kasus yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya.
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai sebuah incaran demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu sebuah incarannya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan ialah kesuksesan ialah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan) Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang gres walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung tpendapat kepada orang lain, akan susah meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, aib yang berludang kecepehan, takut salah dan merasa rendah diri ialah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dimembuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.
e. Suka tantangan
Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa masalah mengundurkan diri nya seorang manajer atau administrator dari suatu perusahaan. apa yang mengakibatkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagai seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban kiprah rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang ludang kecepeh dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri acara menyerupai apakah yang sanggup memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ? “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.
2. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya ialah mereka yang mempunyai kompetensi yaitu : seseorang yang mempunyai ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang mencakup sikap, motivasi, skor serta tingkah laris yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki :
a. Managerial skill
Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus bisa menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan biar perjuangan yang dijalankannya sanggup mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, kemudahan dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal contohnya melalui jenjang forum pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi contohnya departemen manajemen niaga atau departemen manajemen yang tersebar banyak sekali perguruan tinggi tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, contohnya melalui seminar, pembinaan dan otodidak
serta melalui pengalaman.
b. Kemampuan untuk merumuskan tujuan
Kudang kecepejakan dan taktik perjuangan merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapat kemampuan ini. Kita harus akstra keras mencar ilmu dari banyak sekali sumber dan terus mencar ilmu dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.
c. keterampilan memahami
Mengerti, berkomunikasi dan berelasi Supel, mudah berbaur dan bersama, simpati dan ikut mencicipi kepada orang lain ialah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan menyerupai ini, kita akan mempunyai banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang sanggup dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini contohnya denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita biar bertingkah laris mentenangkan bagi orang lain
d. keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan
Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi menyerupai ini. Wirausaha dituntut untuk bisa menganalisis situasi dan merumuskan banyak sekali masalah untuk dicarikan banyak sekali alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang menentukan alternatif terbaik dari banyak sekali alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus bisa mengelola info sebagai materi dasar pengambilan keputusan.
Keterampilan memutuskan sanggup kita pelajari dan kita berdiri melalui banyak sekali cara. Selain pendilugu dan norakan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan membuatkan pengalaman sanggup kita peroleh.
e. keterampilan mengatur dan menggunakan waktu
Para pakar psikologi menyampaikan bahwa salah satu penyebab atau sumber kehilangan logika s ialah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya resah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus mencar ilmu mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu sanggup memperlancar terlaksanakan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.
KUTIPAN
Memang kegagalan merupakan cambuk untuk sebuah kesuksesan tapi dibalik kegagalan itu niscaya ada hikmahnya. Ada pepetah bilang “masih banyak jalan menuju roma” kita memang harus selalu optimis dengan tiruananya. Dalam segala hal yang kita lakukan niscaya ada ujian, cobaan dan tantangannya. Secara tidak disadari itu merupakan musuh yang tidak kita ketahu darimana datangnya, arahnya dan tujuanya tapi itu tiruana memang harus kita hadapi. Bila kita bisa menghadapinya maka tunggulah kesuksesan telah menunggu. Tapi kita juga jangan lupa berdoa lantaran dalam suatu hadis dikatakan “kejarlah akhiratmu maka dunia akan mengejarmu”jadi dalam melaksanakan perjuangan apapun harus diimbangi dengan keimanan.
***
Demikianlah pola makalah dan karya tulis ilmiah wacana kewirausahaan yang bisa dibagikan pada postingan kali ini, semoga bisa menjadi acuan yang berguna untuk anda.
Advertisement